Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengapa Rezeki Harus Dengan Kebaikan? Dengan Maksiat Saja Jadi Kaya Raya

Mengapa Rezeki Harus Dengan Kebaikan - Tezeki turun tanpa harus berkarakter mulia, yakni bisa didapat dengan maksiat, bisa dilimpahkan pada pribadi yang durhaka.

Lalu kenapa ajaran rohani mengajarkan agar anda berlimpah rezekinya, supaya Anda dengan cara bersedekah, tawakal, qanaah, taqwa, istighfar, dermawan, salat duha, baca surah al-waqi'ah , silaturahim, berbuat baik dan kebaikan kebaikan lain.

Padahal tanpa kebaikan rezeki juga mengalir, sekalipun ilusi atau mata'ul ghuruur, tetapi rezeki itu akhlak Tuhan, rezeki berlimpah berkat karakter arrazzaq atau karakter penganugrahan rezeki dari Tuhan.

Mengapa Rezeki Harus Dengan Kebaikan Dengan Maksiat Saja Jadi Kaya Raya

Dan dari karakter Al-Gani yang mahakaya dari Tuhan, jadi Rezeki itu bagian dari akhlak Tuhan.

Mengapa Rezeki Harus Dengan Kebaikan?

Qorun dan Tak-laba adalah pribadi-pribadi dengan karakter buruk, keduanya bakhil dan serakah. Tapi keduanya dilimpahi rezeki melimpah ruah.

Para penguasa korup dan diktator juga demikian, sangatlah Fir'aun atau Namrud atau kita kenal Nimrod, karakternya sangat buruk tapi rezekinya juga melimpah, sampai-sampai Fir'aun mampu membangun piramida.

>>>> Cara Mengakses Rasa Kecukupan <<<<

Namrud mampu membangun menara Babel yang tingginya menyamai Gunung Merapi di Pulau Jawa, para artis porno banyak yang kaya raya hanya modal orgasme ngeseks di depan kamera shooting.

Rezeki mereka melimpah deras bisa menikmati hidup mewah, banyak artis hanya modal bokong bahenol, dada besar, goyang syur menjadi milyader. Kaya raya hidup mewah dan bebas maksiat.

Bahkan Indra Ken yang kasus penipuannya sedang viral sekarang ini menjadi milyader kaya raya, hanya dengan modal judi berkedok trading.

Ia kaya raya cuma dengan modal menipu dan mengelabui, ini artinya anda untuk dapat mengunduh keberlimpahan rezeki tidak perlu karakter mulia.

Anda berkarakter berakhlak buruk, Anda tukang maksiat, Anda mafia dengan mudah alam semesta mengirim limpahan rezeki untuk Anda. Jadi jika tujuan anda hanya ingin mendapat limpahan rezeki Anda tidak perlu bertaqwa, bersedekah, dermawan, membangun akhlak mulia, menimba ilmu tinggi, Sholat Dhuha, baca surat Al Waqiah dan kebaikan-kebaikan lain cukup dengan maksiat Anda bisa memperoleh limpahan rezeki rezeki.

Sebab ini Alquran melabeli harta materi sebagai mata uang, Ghuhur atau Harta ilusi, artinya bisa jadi Anda sangat Saleh tapi melarat, Anda sangat pendurhaka tapi rezeki melimpah, bisa juga sebaliknya Anda sangat pendurhaka dengan sangat Melarat tanpa karakter khusus, itulah bagaimana Tuhan membagi-bagikan rezeki.

Anda sendiri makhluk dengan karakteristik mewah, yakni ahsani taqwiim makhluk yang paling sempurna.

>>>> Keuturunan Bani Israil, Kisah Nabi Musa dan Firaun - CERAMAH KH ZAINUDDIN MZ <<<<

Anda yang penuh karakter sebenarnya sangat nahas ketika Anda mengirim intensi atau niat dalam segala aktivitas anda untuk sesuatu yang ilusif, seperti menimba ilmu dengan intensi dapat pekerjaan mapan, ikut training spiritual dengan intensi melipatgandakan kekayaan, sedekah dengan intensi balik 10 kali lipat.

Karena intense yang demikian itu sama artinya diri Anda yang merupakan esensi karakteristik mewah atau karakter hakiki malahan meredah, rendah pada kepedasan ilusi yang sama sekali tidak berkarakter.

Buat apa susah payah sekolah tinggi-tinggi kalau intensinya agar punya penghasilan mapan, Maria Ozawa pakai modal orgasme malah lebih melimpah rezekinya.

Buat apa lelah kerja kalau intensinya bayaran Indra Ken modal menipu juga dapat milyaran uang, buat apa ikut training spiritual dengan intensi melipatgandakan kekayaan, si artis modal bokong bahenol malahan dapat banyak uang. 

Buat apa sedekah dengan intensi balik 10 kali lipat, Korun modal bahil juga malahan kaya-raya.

Anda yang ahsani taqwiim dengan karakter sempurna jika terlalu sering mengirim atensi ke alam semesta dengan intensi atau dengan niat pada kebendaan yang ilusi, maka alam semesta merespon bingung pada Anda.

Bukankah Anda bingung ketika melihat orang karena kebanyakan delusi, itu karena orang harus selalu kuat masuk di alam imajinasi hidup yang ilusif, demikian pula Ketika diri anda yang tercipta hakiki kemudian beratensi kuat kepada materi kimia yang induksi.

Maka wajar jika Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyatakan;

Segala intensi Atau segala niat ke arah duniawi hasilnya adalah tercerai-berai and dan kefakiran

Siapa tujuan hidupnya adalah dunia maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan ilusif di kedua pelupuk matanya dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya.

Barangsiapa yang niat atau tujuan hidupnya adalah negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan bertekuklutut 

Hadis Riwayat Ahmad, Ibrahim ban Ibni Majah dan Al Baihaqi

Hal itu terjadi karena anda adalah Ahsani taqwiim, rezeki lah yang harus mengabdi kepada anda bukan Anda yang mengabdi pada rezeki.

Kalau rezeki turun tanpa harus berkarakter mulia, yakni bisa didapat dengan maksiat, bisa dilimpahkan pada pribadi yang durhaka, lalu kenapa ajaran rohani mengajarkan agar anda berlimpah rezekinya supaya Anda dengan bersedekah, tawakal, qanaah, Taqwa, istighfar, Dermawan, Sholat Dhuha, bacaan surah Al Waqiah, silaturahim, berbuat baik dan kebaikan-kebaikan lain, padahal tanpa kebaikan rezeki juga mengalir.

>>>> Puter Giling, Doa Untuk Pencuri dan Orang Hilang <<<<

Sekalipun ilusi atau mata'ul ghuruur tetapi, Rezeki itu akhlak Tuhan, rezeki terlibat berkat karakter arrazzaq atau karakter penganugrahan rezeki dari Tuhan ,dan dari karakter AL-Ghina yang Mahakaya dari Tuhan.

Jadi Rezeki itu bagian dari akhlak Tuhan, dengan rezeki Tuhan menjadi karakter matang anda, Tuhan tidak punya karakter sebagaimana Tuhan menjadi penguasa alam semesta yang memberi rezeki kepada partikel kuantum terkecil, hingga partikel galaksi terbesar di alam semesta ini.

Namun akhlak rezekian pada Dzat Tuhan adalah karakter Mulia, Tuhan yang artinya diperoleh melalui kebaikan-kebaikan.

Nah agar rezeki anda itu melimpah, tetapi rezeki yang membangun karakter, diri rezeki yang meninggikan, elegan dan penciptaan manusia.

Lalu ajaran rohani mengajarkan agar anda bersedekah, Anda tawakal, qanaah, Taqwa, istighfar, Dermawan, Sholat Dhuha, baca surat Al Waqiah, silaturahim, berbuat baik dan kebaikan-kebaikan lain.

Namun kalau sekedar limpahan rezeki cukup dan kaya, dengan maksiat Anda bisa peroleh. Penciptaan diri anda itu sudah level penciptaan hakikat atau ahsani taqwiim.

Rezeki materi hanya makhluk ghurur atau  ilusi, maka siapapun yang intensi hatinya dalam beraktivitas hanya untuk perkara ilusi ia akan temukan ke tercerai-berai.

Dan kalau ingin hidup elegan, ahsani takwim untuk temukan karakter diri, yakni akhlak mulia. Sebab ini anda disuruh Takwa, disuruh berbuat baik.

Seperti Dzikir, shalat, sedekah dan lain-lain dalam meraih rezeki, agar upaya Anda dalam peroleh rezeki menemukan akhlak arrazzaq Tuhan.

Maka niatkan segala aktifitas sehari-hari sebagai jalan mencapai akhlak mulia dari karakter arazaknya dan ini merupakan doa favorit saya dan niat saya dalam segala aktivitas.

"Ya Allah jadikan ini bagian dari Akhlak Yang Mulia"

Salam - Beri Jempol69


Post a Comment for "Mengapa Rezeki Harus Dengan Kebaikan? Dengan Maksiat Saja Jadi Kaya Raya"