Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

MAU KAYA??? Jangan Mengumpulkan Harta, Tapi Alirkan - Manajemen Allah

MAU KAYA ??? Jangan Mengumpulkan Harta, Manajemen Allah | GUS BANAN. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.. Saya Muhammad Nurul banan biasa dipanggil disapa Gus Banan.

Saya adalah seorang Trainer Spiritual Prosperity, itu adalah sebuah trainer atau sebuah training yang mengajarkan bagaimana kita mencapai Prosperity mencapai kekayaan, dengan menggunakan sistem spiritual.

Yang kedua saya seseorang writer atau penulis buku, ada beberapa buku yang sudah diterbitkan kemudian saya juga public speaker yang biasa mengisi berbagai macam event-event, pembicara. 

Baik nasional maupun daerah dan terakhir saya membantu mertua saya di Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Untuk mengasuh Pondok Pesantren Daarul Abroor.

Jangan Mengumpulkan Harta, Tapi Alirkan - Manajemen Allah

Tepatnya di desa Kedungjati Kecamatan. Bukateja, Kabupaten. Purbalingga

Yang perlu saya sampaikan..

Ketika saya hadir di pondok pesantren Nurul Huda, karena dulu saya memiliki riwayat, saya satu Pesantren bersama dengan Gus Hasan almarhum di pondok pesantren API Tegalrejo Magelang.

Kemudian saya juga bareng dengan Gus Imam dan Gus Ajir di pondok pesantren Pasuruan Jawa Timur, di pesantrennya Habib Taufiq Assegaf walaupun cuma sebentar.

>>>>Mengapa Rezeki Harus Dengan Kebaikan? Dengan Maksiat Saja Jadi Kaya Raya<<<

Nah karena memang basic saya adalah trainer spiritual Prosperity saya itu tergugah ketika saya hadir di lingkungan pondok pesantren Nurul Huda langgongsari.

Disini Saya merasakan betul betul bahwa ada juga spiritual yang begitu kuat, dimana yang namanya Allah subhanahu wata'ala itu Dzat yang mahakaya Alghony (mahakaya).

Pertanyaannya bagaimana kemudian Allah mencapai kekayaan Alghony tersebut?

Nah ternyata cara Allah, memanajemen zatnya.

Sehingga Allah itu maha kaya adalah dengan cara Allah itu mengolah rezeki yang ada pada sisi Allah. Jadi, Allah itu memiliki sifat Ar razzaq Maha Pemberi rezeki, sehingga disisi Allah itu pulangnya karakter arrazak saking banyaknya rezeki.

Kemudian Allah itu menjadi Al Goni menjadi Maha kaya raya.

Sekarang pertanyaannya? Dari karakter arrazzaq menjadi karakter Al Goni dan support Maha Pemberi Rizki menjadi karakter alGani mahakaya ini, prosedurnya bagaimana?

>>>>Cara Mengakses Rasa Kecukupan<<<

Langkahnya bagaimana?

Yang dilakukan oleh Allah itu adalah apa dengan cara Allah mencapai kekayaan, dengan cara seluruh rezeki yang ada pada sisi Allah dialirkan untuk memberikan rizki kepada makhluk-makhluk-nya.

Sampai boleh dikatakan bahwa rezeki Allah itu enggak tersisa, ataupun Allah enggak punya rekening, enggak pernah mengumpulkan harta untuk kaya-raya, enggak pernah.

Tapi Allah mencapai kekayaan, mencapai mahakaya dengan cara apa? seluruh hartanya, seluruh rezekinya dialirkan kepada makhluk dari semut, gajah, tumbuhan, manusia, malaikat, jin. 

an seluruh makhluk di alam semesta ini semuanya itu dengan menggunakan rezekinya Allah, justru dengan Allah mengalirkan rezeki.

Kemudian Allah itu menjadi mahakaya, makanya kita sebagai makhluk itu tirulah akhlak-akhlak Allah, kalau Allah ingin meniru akhlak Allah yang mahakaya, maka kita juga harus meniru langkah-langkah Allah.

Yaitu apa dengan cara dengan cara mengalirkan rezeki yang kita miliki, mengalirkan rezeki yang kita miliki untuk orang lain.

Pondok pesantren Nurul Huda yang diasuh oleh Gus Abror, Gus Imam, Gus Azmi beserta keluarga.

Ini betul-betul merupakan pondok pesantren yang menggunakan manajemen spiritual ini, santri dikasih makan gratis, santri dibiayai pendidikannya mencapai 1500  Santri. 

Dimana betul-betul rezeki yang ada pada keluarganya Gus Abror ini diberikan untuk menjamin kesejahteraan para santri, untuk menjamin pendidikan para santri. Terus dialirkan, yang terjadi kemudian, kekayaan isi dunia ini datang ke Pondok pesantren Nurul Huda.

Semua usaha-usaha yang dilakukan oleh pondok pesantren ini maju semuanya, itu karena apa dikarenakan manajemennya dilakukan oleh pondok pesantren Nurul Huda adalah manajemen mengalirkan harta fisabilillah dijalan Allah.

Makanya orang itu kalau ingin kaya Justru harus mengalirkan harta, bukan dengan cara mengumpulkan harta, kalau orang awam ingin kaya yaitu mengumpulkan harta di tabung, dihemat, pelit. Justru di pondok pesantren udah ini sebaliknya.

Mau kaya? Dengan cara dengan cara mengalirkan rezekinya kepada orang lain, alirkan Terus akhirnya betul-betul kekayaan itu hadir.

Ini caranya Kalau anda ingin kaya.

Anda bukan mengumpulkan harta, tapi harus Anda itu harus gemar untuk mengalirkan harta-harta, karena ini yang namanya dunia yang penuh dengan kekayaan.

Itu adalah profesi wirausaha, pengusaha dimanapun orang kaya di sebuah negara, pasti profesinya adalah pengusaha karena dalam profesi pengusaha itu yang ada adalah pengalihan harta, dialirkan untuk modal, untuk bayar karyawan.

>>>>Keuturunan Bani Israil, Kisah Nabi Musa dan Firaun - CERAMAH KH ZAINUDDIN MZ<<<

Semua harta dialirkan semuanya, makanya uang begitu banyak. Usaha daripada sebagai seorang petani, daripada profesi sebagai pegawai negeri, menjadi pejabat, yang paling banyak uangnya dalam profesi pengusaha, profesi wirausaha.

Karena apa? di situ sudah sesuai dengan manajemen Allah, yaitu apa rezeki yang ada pada Allah untuk mencapai dengan cara di alirkan kemudian menjadi kayak.

Sampai Allah itu selalu 0 Rp gak ada sisa apa-apa, rezeki Allah enggak pernah ada rekening, selalu rupiah habis untuk memberikan rizki kepada makhluk-makhluk-nya.

Tapi pada saat itu Allah adalah Maha kaya.

Makanya Anda kalau kemudian ingin mencapai kekayaan pesan saya tirulah manajemen Allah, yang sudah dipraktekkan oleh pondok pesantren Nurul Huda. Yaitu apa? Kalau ingin kaya alirkan rezeki anda.

Bukan kumpulkan harta Anda! Tapi apa? Alirkan

Itu terakhir testimoni dari saya, inilah merubah merupakan kehadiran daripada akhlak-akhlak Allah, yaitu akhlak Arrozak menjadi akhlak alghony.

Terima kasih wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Salam - Beri Jempol69

Post a Comment for "MAU KAYA??? Jangan Mengumpulkan Harta, Tapi Alirkan - Manajemen Allah"