Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inilah Beda Antara Sikap Qona'ah Dan Sikap Miskin

Sangat beda akses rasa mentalitas qona'ah dan miskin, dan ketika akses rasa dan prosedur prosesnya adalah qona'ah, maka akan menghadirkan sebuah kekayaan dan kecukupan, tetapi sebaliknya jika yang di akses adalah rasa dan prosedur proses miskin, maka yang di alami adalah kemiskinan dan kekurangan rezeki tentunya.

Inilah beda antara sikap qona'ah dan sikap miskin

Misal anda menggunakan kain sarung sudah kusut dan banyak bolong-bolong akibat terkena percikkan bara disaat anda merokok, dan didalam hati anda diiringi rasa menerima sebagai orang yang tidak mampu beli sarung baru.

Inilah Beda Antara Sikap Qona'ah Dan Sikap Miskin

Sikap seperti ini bukan disebut qanaah, melainkan itu disebut kemiskinan sebab persoalannya kekayaan yang hakiki adalah kekayaan didalam jiwa kita. Betapa lemah jiwa Anda jika hanya oleh harga satu sarung saja sudah kalah, sungguh memalukan.

Apa Anda rela Jika Anda saya bayar 10 juta tetapi kepala anda saya injak-injak, itu pertanda jiwa Anda yang disimbolkan dengan kehormatan, kepala adalah sesuatu yang tidak bisa ditukar dengan materi uang.

>>> Mental Parasit Adalah Keserakahan, Rakus Yang Menempel Pada Orang Miskin <<<

Jiwa Anda yang lemah hanya hadapi satu sarung kusut saja lalu hati anda merasa kalah, yang berefek Anda menerima dengan kondisi sarung rusak, itu namanya jiwa anda di dikte oleh harta, hati manusia kok kalah dengan harta. Apa itu qana'ah? Justru hal seperti itu yang disebut miskin.

Lalu seperti apa Ibnu Naththol mendefinisikan berserah diri kepada keputusanNya, yaitu segala yang datang dari Allah Itulah yang terbaik, itu yang disebut dengan qanaah.

Jadi qanaah itu adalah akses rasa beriman, namun bukan beriman kepada harta yang pas-pasan, tetapi beriman kepada ketetapanNya. Jadi qanaah dan kemiskinan itu cuman selisih kesadarannya doang.

Kalau qanaah nerima dengan ketetapan Tuhan, atau Pandume Gusti. Kalau kemiskinan itu beriman dengan harta, Iya betul keduanya hanya selisih sadar, namun sebelum kesadarannya selisih antara harta dan beriman kepada Allah, dan sadar nerima dengan harta yang pas-pasan.

Ada beberapa proses mental yang melatari beriman kepada harta yang pas-pasan, itu dipicu oleh rasa lemah hati, merasa dirinya miskin, merasa dirinya tidak punya uang, merasa dirinya wong cilik, langkah sebelum melakukan usaha apapun sudah menyimpulkan dirinya tidak mampu, akhirnya beriman terima barang rongsok, misal pakai sarung kusut karena merasa miskin merasa tidak mampu.

>>> Ingin Uang Betah Mendekati Anda? Gunakan Akses Energi Rasa Ini! <<<

Lalu ketika tahu sarungnya kusut ia belum usaha cari uang untuk beli sarung, langsung saja terima sarung kusut dipakai saja, itulah kemiskinan.

Beda kalau beriman kepada ketetapan Allah SWT, kondisi nerima ini adalah kondisi nerimaan di mana tidak lagi dilatarbelakangi rasa lemah hati.

Artinya si pelaku sudah berusaha keras untuk mengubah keadaan, tapi keadaan tetap juga tidak berubah, hingga akhirnya dia sadar bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali milikNya. Itulah qanaah.

Misal mau Lebaran Idul Fitri belum punya sarung baru, selama bulan Ramadhan sudah usaha kerja, peras keringat agar bisa beli sarung baru, eh ternyata jelang lebaran malah duitnya ilang di maling dan akhirnya pas hari lebaran tetap tidak kebeli sarung dan hatinya sudah menerima itu artinya qona'ah.

Salam - Beri Jempol69

Post a Comment for "Inilah Beda Antara Sikap Qona'ah Dan Sikap Miskin"