Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saya Orang Kaya, Katakan Setiap Hari Sebanyak Mungkin, Rahasia Membooster Rezeki Anda.

Saya Orang Kaya, Katakan Setiap Hari Sebanyak Mungkin, Rahasia Membooster Rezeki Anda. - Di dalam sehari coba anda berapa kali berbicara kepada diri anda, kepada nurani anda, kepada perasaan anda, kepada pikiran anda. Bahwa anda orang yang penuh penderitaan, orang yang mengalami kemiskinan hidup, orang yang rezekinya seret dan seterusnya.

Padahal pola pikir akan berpengaruh pada perasaan, selanjutnya dari perasaan akan berpengaruh pada alam pikiran bawah sadar.

Kalau programnya program bicara kemiskinan, penderitaan kepada diri anda, yang wujud adalah itu. Karena penderitaan tersebut diprogram oleh diri anda sendiri.

Saya Orang Kaya, Katikan Setiap Hari Sebanyak Mungkin, Rahasia Membooster Rezeki Anda.

Nah sekarang andaikata pembicaraan diri anda, kepada perasaan anda, kepada pikiran anda akan  membentuk pola-pola pembicaraan kekayaan yang positif, tentu itu pula yang akan terwujud. 

Rasa saya orang kaya, untuk menjelaskan rezeki perasaan anda lebih luas daripada materi ruang dan waktu. 

Saat ini anda sedang mendengarkan apa yang saya bicarakan, bisakah anda membaca pikiran saya? kira-kira pembicaraan apa yang akan saya sampaikan kepada anda?

Ketika anda menyimak ceramah seseorang, bisakah anda membaca apa yang akan diucapkan si penceramah dalam pidatonya?

>>>  Memakmurkan Rezeki Dengan Ingon-Ingon - Gus. Banan <<<

Tentu tidak bisa! Karena membaca apa yang akan diucapkan orang dalam pidato itu, usaha membaca pikiran daya tembusnya itu lemah, daya jangkauannya juga lemah, bila anda tidak dikasih tahu pikiran seseorang, maka anda tidak pernah bisa mengetahui simpanan data pikirannya.

Namun seumpama sekarang anda sedang dibenci atau dicintai seseorang, tanpa orang tersebut menyatakan kebencian atau kecintaannya, bukankah perasaan Anda dapat menangkap perasaan apa yang terupdate dari hatinya.

Tidak usah orang yang mencintai anda bilang cinta, tidak usah yang membenci Anda bilang benci, dengan perasaan Anda dapat membacanya. Perasaan jauh lebih cerdas daripada pikiran.

Perasaan sinyal tembusnya itu sangat jauh melintasi ruang dan waktu, banyak orang yang konsultasi spiritual dan kehidupan via Messenger ataupun WhatsApp ataupun direct IG kepada saya.

Posisi saya entah di daerah mana dan klien juga entah gimana, tetapi mereka tahu perasaan saya. Buktinya kebanyakan mereka mengawali kata "Mohon maaf saya beranikan diri mengirim pesan"

Artinya mereka mengerti perasaan saya, jangan-jangan tindakannya itu merepotkan saya, itu semua karena mereka menggunakan sinyal perasaan saat hendak menghubungi saya.

Padahal mereka tidak tahu saya ada di mana dan saya tidak tahu mereka ada dimana, jarak yang sangat jauh bahkan tidak diketahui letak geografisnya.

>>> Berhenti Mengatur Duit Kepada Tuhan <<<

Perasaan seorang tetap dapat membaca perasaan orang lain, sekarang sesudah mereka menyampaikan masalahnya, apakah mereka bisa membaca jawaban apa yang akan saya sampaikan? 

Kalau bisa membaca jawabannya tentu buat apa mereka konsultasi, hal itu disebabkan untuk mengetahui jawaban Saya, dari masalah mereka. Mereka sedang menggunakan sinyal pikiran mereka.

Umat muslim khususnya pengikut Asy'ariyyah dan al-maturidiyah biasa membaca kitab al-barzanji, saat sesi Mahalul Qiyam sesi asroqol Badru Alaina, Mereka berdiri dengan perasan menghormat kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

Padahal secara fisika jasad Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam berada di liang kubur, sementara jasad mereka masih dialam dunia, tetapi mereka bisa begitu khusyuk membaca syair-syair sesi Mahalul Qiyam.

Rasa hormat mereka kepada nabi seolah-olah secara fisik nabi benar-benar hadir di Majlis Al barzanzi tersebut.

Bahkan tidak sedikit mereka yang mengucapkan yang mengucurkan airmata, merasakan rindu yang menggelora kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Hal itu disebabkan mereka menggunakan sinyal perasaan untuk menangkap sosok Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Karena ternyata perasaan mampu menembus dimensi ruang dan waktu, hingga sosok di alam kubur masih dirasakan kehadirannya di alam materi dunia ini.

Seorang yang datang ke ka'bah dengan khusyuk dan khidmat, dia berharap dengan Allah di depan Ka'bah, Allah adalah suatu zat yang Laisa kamislihi syaiun tidak ada sesuatu apapun yang menyerupainya.

Dari benda materi hingga nonmateri tidak ada satupun yang menyerupai dzatnya, sehingga zatnya sama sekali tidak bisa digambarkan atau tidak bisa ditafsirkan. 

Tetapi seseorang bisa dengan khidmat dan khusyuk merasakan kehadiran Allah ketika di depan Ka'bah, itu disebabkan orang tersebut menggunakan sinyal perasaannya untuk menghadirkan Allah.

Bayangkan tajamnya kecerdasan Perasaan hati, zat Tuhan saja dapat ditangkap dengan perasan, 

Sebab ini sebuah hadits qudsi diriwayatkan Ahmad bin hambal dari Wahab bin munabbih menyatakan;

"Sungguh langit dan bumi tidak mampu membuatku, membuatku Allah dan yang dapat membuatku adalah hati seorang mukmin"

Hadis riwayat Ahmad

Perasaan hati manusia sangat tajam, kecerdasannya hingga mampu menembus dimensi ketuhanan, perasaan hati manusia lebih luas jangkauannya daripada langit dan bumi, lebih luas dari ruang dan waktu alam semesta.

Lain halnya bila yang berkunjung ke Ka'bah seorang non-muslim, di mana perasaannya tidak mengubah rasa khusyuk dan khidmat kepada Allah. Tentu Kakbah tidak membawa energi apapun untuk dirinya.

Maka ini dalam riwayat hadits dari muslim, yang juga diriwayatkan oleh Bukhari;

"Umar Bin Khattab ketika beliau mencium Hajar Aswad di Ka'bah mengatakan; Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa Engkau adalah batu yang tidak memberikan mudharat tidak bisa pula mendatangkan manfaat, seandainya bukan karena aku melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menciummu, maka aku tidak akan menciummu"

Hadits diriwayatkan oleh imam muslim

Sama saja Anda yang muslim ketika berkunjung ke Candi Prambanan ataupun Candi Borobudur, kedua Candi ini merupakan situs Suci tempat peribadatan umat Hindu dan Budha, tetapi Ketika anda yang muslim berkunjung kedua Candi ini, di sana anda bukannya khusyuk dan khidmat mengakses rasa spiritual, tetapi anda malah selfie-selfie di sana, serangas ceringis hanya mengakses rasa asyik tamasya.

Padahal kedua candi tersebut adalah pusat spiritual bagi umat Hindu dan Budha.

Ketika non-muslim mengunjungi Ka'bah pun demikian, mereka tidak lebih hanya melihat arkeolog bangunan kuno di wilayah Saudi Arabia, karena sebenarnya yang membawa keajaiban bukanlah bangunan Ka'bahnya, bukanlah bangunan Kakbah Kakbahnya, bukanlah bangunan candinya. Tetapi yang penuh keajaiban adalah Perasaan hati anda.

Jadi sangat Jelaskan kalau duit anda sempit itu masalahnya pada perasaan Anda, Bukan masalah alam semesta yang paceklik, bukan bukan masalah sesuatu di luar diri anda.

Maka jangan pernah membangun rasa miskin, Kabah saja jadi ajaib karena dianggap suci oleh perasaan Anda.

Duit pun tidak jauh beda kalau kemudian perasaan Anda mengatakan saya kaya, maka yang terjadi adalah kekayaan, karena perasaan Anda itu cerdas, tajam dan sangat mengena. 

Sekarang ayo teriakan kuat-kuat setiap hari, setiap saat bicara kepada diri anda, Saya orang kaya, sering-seringlah bicarakan itu kepada diri anda.

Saya orang kaya, Saya orang kaya, Saya orang kaya, setiap hari sebanyak mungkin, itu akan sangat sangat cepat membooster rezeki anda.

Salam - Beri Jempol69

Post a Comment for "Saya Orang Kaya, Katakan Setiap Hari Sebanyak Mungkin, Rahasia Membooster Rezeki Anda."