Mulut Dirobek Hingga Ketengkuk! Ini Hukuman Penyebar Berita Hoax
Mulut Dirobek Hingga Ketengkuk! Ini Hukuman Penyebar Berita Hoax - Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh - Para pembaca setia blog Beri-jempol69 yang dirahmati Allah SWT, pada kesempatan kali ini kami akan mencoba menjawab pertanyaan dari salah satu jamaah tentang profesi sebagai wartawan, kira-kira pertanyaannya adalah sebagai berikut ini;
Bagaimana hukumnya menyampaikan berita Hoax?
Saudaraku yang dirahmati Allah
1. Pertama yang harus kita ketahui terlebih dulu adalah, kita sama-sama sepakat bahwa menyampaikan informasi yang tidak sesuai realita termasuk perbuatan tercela, bahkan dosa besar. Apalagi ketika informasi itu tersebar ke semua penjuru melalui media.
Baca Juga: 3 Karakter Binatang Yang Menentukan Nasib Kita Diakhirat
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam pernah menceritakan beberapa kejadian luar biasa;
"Dalam mimpinya beliau melihat, ada orang yang mulutnya disobek ke samping kanan dan kiri, hingga tengkuk. Demikian pula hidungnya dirobek keatas hingga tengkuk, dan ketika beliau bertanya kepada malaikat"
Malaikan menjawab;
"Itu adalah orang yang berangkat dari rumahnya lalu menyebarkan kedustaan, hingga menyebar ke ufuk atau seluruh penjuru dunia" - Hadits Riwayat Bukhari dan Ahmad.
Hadits tersebut berlaku bagi siapapun, terutama yang paling berkepentingan adalah mereka yang berprofesi menyebarkan berita dan informasi.
Karena itu jika narasumber yang menghendaki dilakukan penyimpangan kebenaran, tentu saja tidak boleh dikerjakan. Karena Islam sangat melarang saling tolong-menolong dalam maksiat.
Akan tetapi ada dua hal yang perlu dibedakan yang pertama adalah;
- Menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai realita yang kedua;
- Adalah tidak menyampaikan sesuatu yang sesuai realta.
Nomor satu statusnya adalah dusta, sementara nomor 2 statusnya bukan dusta. Imam as-syafi'i pernah mengatakan;
Orang yang diam tidak bisa disebut bicara, artinya orang yang tidak menyampaikan apapun meski mereka tahu realitanya, tidak bisa dinilai dusta. Atau tidak dusta, jujur atau tidak jujur.
Oleh karena itu seseorang yang berprofesi sebagai wartawan saat melakukan pemberian informasi dan ada permintaan untuk menyampaikan yang tidak sesuai realita, maka sebaiknya tidak disampaikan itu adalah poin yang pertama.
Lalu poin yang kedua, pekerjaan sebagai penyebar berita bukan termasuk profesi yang ditekankan dalam agama Islam, di masa sahabat profesi ini kebanyakan dilakukan oleh orang yang imannya lemah, termasuk orang-orang munafik, karena melalui berita mereka bisa menghancurkan suasana Madinah pada waktu itu.
Baca Juga: Doa Penyembuh Segala Penyakit Menurut Islam
Dalam Quran Surah an-nisa Allah sudah berfirman yang artinya;
"Apabila datang kepada mereka suatu berita yang menyangkut tentang Keamanan ataupun Ketakutan, mereka lalu menyebarkannya dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya akan dapat mengetahuinya dari mereka"
Artinya;
Andaikan mereka tidak langsung menyebarkan berita itu namun dikonsultasikan dulu ke ulama atau pemerintah, tentu suasana di masyarakat akan lebih bisa dikondisikan.
Lalu poin ketiga yang harus diketahui adalah semakin jauh dari zaman kenabian, potensi terjadinya penyimpangan dalam bekerja sangat besar. Hampir semua profesi dari sumber pendapatan tidak lepas dari suatu masalah.
Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda;
"Sungguh akan datang satu zaman di tengah manusia seseorang tidak lagi peduli dengan harta yang diambil. Apakah dari harta halal atau harta haram" Hadits Riwayat Bukhari dan Ahmad.
Hal ini sedang terjadi di era sekarang ini, apabila sudah berurusan dengan pekerjaan umumnya orang sulit untuk diajak peduli terhadap masalah halal-haram.
Penjelasan ini bukan hanya secara khusus kepada profesi wartawan saja, akan tetapi kepada kita semua. Karena maraknya media sosial seperti ini banyak dari kita yang juga menjadi atau Andakah wartawan dadakan, adalah orang awam dan hanya mendengar informasi dari salah satu pihak, tanpa mengkonfirmasi kebenarannya terlebih dulu, tapi langsung disebarluaskan melalui media sosial dan menganggap berita atau informasi itu suatu kebenaran yang Hakiki.
Apabila ini terjadi pada saudaraku semuanya atau pernah melakukan hal seperti itu maka berhentilah! Karena jika berita yang saudara sampaikan tidak sesuai dengan realita, maka akan menyebabkan dosa Jariyah, selama berita itu masih dikonsumsi oleh banyak orang.
Daripada berfokus pada berita yang belum jelas sumbernya lebih baik fokus pada berita yang termuat and edukasi seperti sains, teknologi, bisnis, dokumentasi dan semacamnya.
Dengan begitu ilmu pengetahuan yang kita tularkan kepada orang lain akan membawa manfaat bagi banyak orang dan insya Allah akan menjadi pahala Jariyah buat diri kita sendiri.
Mari kita semua mengoreksi kesalahan diri, sebelum mengoreksi kesalahan orang lain.
Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu menjaga kita dari fitnah dunia yang menyesatkan, amin amin ya robbal alamin.
Wallahualam Bishawab
Semoga materi ini bermanfaat sampai kepada materi berikutnya dan Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Sumber Vidio:
Salam - BeriJempol69.
Post a Comment for "Mulut Dirobek Hingga Ketengkuk! Ini Hukuman Penyebar Berita Hoax"